Minggu, Juli 17, 2011

Ten Strategies for Automation and Proces Improvement

        1. Specialization of Operations
Diklasifikasikan menjadi single station, Group Technology (GT), flexible manufacturing. Sistem pendukung manufacturing diantaranya Computer Aided Design/Computer Aided Manufacturing (CAD/CAM) digunakan untuk mempermudah dalam melakukan desain teknik, perencanaan, manajemen dan control dalam manufaktur. Contoh : penggunaan mesin gergaji

2. Combined Operations
Taxonomi sistem manufakturing, single station cells, group technology, sistem manufaktur flexible, lini perakitan manual, lini transfer, dan perakitan terotomasi. operasi gabungan melibatkan mengurangi jumlah mesin produksi yang berbeda atau workstation melalui bagian mana harus routed.This dicapai dengan melakukan lebih dari satu operasi pada mesin tertentu , sehingga mengurangi jumlah mesin yang terpisah diperlukan. Karena setiap mesin biasanya melibatkan setup, waktu setup biasanya dapat disimpan sebagai konsekuensi dari strategi ini. Misalnya Mesin bubut

3. Simultaneous Operations
Perpanjangan logis dari strategi operasi gabungan untuk secara bersamaan melakukan operasi yang digabungkan pada satu workstation. Akibatnya, dua atau lebih pengolahan (atau perakitan) operasi sedang dilakukan secara simultan di workpart yang sama, sehingga mengurangi total waktu proses.

4. Integration of Operations
Beberapa Sistem Manufaktur Fleksibel (SMF) menggunakan suatu rekayasa dan data base manufacturing terintegrasi untuk secara otomatis mendesain produk dan proses, memperkirakan material dan membuat pesanan-pesanan material yang diinginkan, menelusuri inventori, memprogram mesin-mesin, dan melaksanakan semua aktivitas lain dari proses manufacturing. Contoh Mesin CNC
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.

5. Increased Flexibility
Merupakan kemampuan perusahaan untuk merespon secara efektif perubahan yang terjadi, baik yang terajadi di internal (operasi) perusahaan, maupun di eksternal lingkungan perusahaan (Gerwin, 1993). Ada empat area lingkungan perusahaan yang mempengaruhi fleksibilitas manufaktur yaitu: Strategi, Faktor lingkungan, teknologi dan atribut organisasi (gerwin,1987). Sejalan dengan makna yang telah diuraikan, Flexible Manufacturing System (FMS) adalah suatu sistem manufaktur otomatis dengan volume dan variasi produk level menengah yang dikontrol oleh komputer. FMS meliputi spektrum lebar dari aktivitas manufaktur seperti mesin-mesin produksi, metal working, pabrikasi, dan assembly.

6. Improved Material Handling and Storage
Penanganan material didefinisikan sebagai pergerakan, penyimpangan, perlindungan dan pengendalian material sepanjang proses manufaktur dan distribusi meliputi masalah pemakaian dan pembuangannya. Pemindahan ini harus dilakukan secara hati-hati, efisien, murah, tepat waktu, akurat, dan tanpa adanyamkerusakanmpadammaterial.
Material handling meliputi pemindahan, penyimpanan, perlindungan dan kontrol material melalui distribusi.Pemindahan material ini menggunakan alat-alat yang dirancang manual maupun otomatis, misalnya: conveyor system, Truck, AGV, Crane and Hoists, Monorail guide Vehicles, dan lain-lain. Serta penerapan Bar Code pada identifikasi produk.


7. On-line Inspection
Menekankan pada permasalahan kontrol kualitas. termasuk di dalamnya proses kontrol statistic. Dalam hal ini biasanya digunakan robot, yaitu sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Contoh : Manufaktur cellular. Cellular manufaktur terutama telah digunakan dalam mesin dan lembaran-logam membentuk operasi. Alat mesin yang biasa digunakan dalam sel-sel mesin bubut, mesin frais, bor, gerinda, dan mesin listrik-discharge. Untuk bentuk lembaran, peralatan yang biasanya terdiri dari geser, meninju, lentur, dan mesin membentuk lainnya. Peralatan ini juga termasuk mesin-mesin tujuan khusus dan mesin CNC. 

8. Process Control and Optimization
Contohnya : Computer-aided process planning (CAPP). Pengendali industri terkomputerisasi dimana komputer digital digunakan untuk fungsi pengendalian dalam kegiatan produksi. Untuk mengimplementasikan pengendalian proses, komputer harus mengumpulkan data dan mengirimkan sinyal ke proses produksi. Komputer digital beroperasi dengan menggunakan data digital (binary) dimana ada beberapa data dari proses berupa data kontinyu (analog). Penyesuaian perbedaan ini harus dibuat dalam interface computer-process.
Pengendali industri yang paling utama yang digunakan untuk menerapkan pengendalian diskrit, yaitu Programmable Logic Controllers (PLC) dan Personal Computers (PC).

9. Plant Operations Control
Pengendalian industri terkomputerisasi, komponen-komponen sistem pengendali, pengendali numerik, robot industri dan program able logic controllers. process plant dan pengaplikasian dengan software juga ada material production planning and control seperti MRP, JIT dsb. Contohnya Adaptive Control.

10. Computer-Integrated Manufacturing
Sistem manufaktur terintegrasi berbasis komputer (CIM) adalah penggunaan sistem komputer dan sistem otomasi dalam suatu sistem produksi. Definisi ini membagi produksi menjadi 2 aktivitas, yakni aktivitas fisik yang dilakukan oleh sistem otomasi dan aktivitas pemrosesan informasi yang dilakukan oleh sistem komputer. Aplikasi CIM antara lain mencakup pengenalan pemrograman CNC dan CAD/CAM, Flexible Manufacturing System, pemindahan material, sistem inspeksi, dan perakitan.

diambil dari : tugas proses manufaktur

Tidak ada komentar: